Implementasikan Pendidikan Karakter Dalam K-13 dan KKNI
LPM ACTIVITA- Pada hari Rabu - Kamis,
2-3 Februari 2017, Pascasarjana STAIN Pamekasan menyelenggarakan Workshop
“Implementasi Pendidikan Karakter dengan Pendekatan Living Values Education
(LVE) dalam Kurikulum 2013 dan KKNI” yang digelar di gedung Pascasarjana
STAIN Pamekasan. Hadir sebagai narasumber dalam Kegiatan ini adalah Dr.
Muqowim, M.Ag. (Trainer the Asia Foundation). Kegiatan ini juga dihadiri oleh
Direktur Pascasarjana (Dr. Zainuddin Syarif), Ketua Program Magister PAI (Dr.
Siswanto, M.Pd.I.), Dr. Ahmad Arifi, M.Ag. (Dekan FITK Sunan Kalijaga
Yogyakarta), Dr. Hj. Marhumah, M.Ag. (Wakil Dekan FITK Sunan Kalijaga
Yogyakarta) dan Dosen Pascasarjana dan dari perwakilan dari masing-masing
Jurusan yang ada di STAIN Pamekasan.
Kegiatan Workshop dibuka oleh Direktur Pascasarjana
STAIN Pamekasan (Dr. H. Zainuddin Syarif, M.Ag). Kegiatan ini juga
dihadiri oleh para dosen pascasarjana dan dosen utusan dari masing-masing
Jurusan yang ada di STAIN Pamekasan.
Dalam sambutannya, Direktur Pascasarjana
mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut kegiatan dari
kerjasama the Asian Foundation dengan Pascasarjana STAIN Pamekasan. Secara
substansi, workshop ini menekankan pada pengembangan pendidikan karakter dengan
menggunakan pendidikan Living Values Education (LVE). Secara normatif, nilai
pendidikan karakter sebenarnya telah ada di dalam kitab suci umat islam,
al-Qur’an dan di dalam al-Hadits. Tetapi, pada aspek implementasinya, masih
dirasa belum maksimal. Maka dari dibutuhkan suatu upaya untuk menghidupkan nilai-nilai
pendidikan karakter tersebut dalam kehidupan keseharian.
Pada kegiatan ini, dilaksanakan pula
penandatangan naskah kerja sama (MoU) antara Pascasarjana STAIN Pamekasan
dengan Fakultasi Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penandatangan ini dilakukan oleh Direktur Pascasarjana dengan Dekan FITK UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ruang Lingkup Kerjasama ini meliputi bidang
pendidikan dan pengajaran, pengembangan SDM, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Selanjutnya, kegiatan workshop dipandu
oleh moderator, Dr. Siswanto, M.Pd.I (Ketua Program Magister PAI Pascasarjana
STAIN Pamekasan). Secara umum, pelaksanaan workshop ini dibagi menjadi 2
bagian, yaitu: 1) penyampaian materi tentang gambaran umum Living Value Education
(LVE); 2) Praktik melalui aktivitas mengalami (learning by doing).
Menurut narasumber – Dr. Muqowim, M.Ag.
– keberhasilan pendidikan karakter dalam proses pendidikan sangat tergantung
pada mindset guru dan model pembelajarannya. Sebaik apapun kurikulum telah
dirumuskan, ketika para pelaku pendidikan tidak mempunyai paradigma dan mindset
yang sama maka kurikulum yang telah dikembangkan tersebut baru sebatas kumpulan
dokumen yang kurang fungsional. Karena itu, perubahan mindset guru menjadi
prioritas utama jika ingin terjadi perubahan dalam konteks pendidikan karakter.
Ada sebuah adagium Arab yang menarik dicermati, bahwa metode lebih penting
daripada konten [kurikulum] (al-thariqah ahammu min al-maddah). Dalam hal ini
setelah kurikulum dibuat secara ideal yang perlu mendapat perhatian adalah
bagaimana cara mencapainya melalui metode yang tepat. Cara menyampaikan sangat
terkait dengan pelaku pendidikan yakni guru. Karena itu, guru lebih penting
dari pada metode.
Dalam kesempatan ini pula, narasumber memberikan
paparan tentang pentingnya pendidikan pendidikan karakter. Menurutnya, Ada
sebuah model pendidikan berbasis karakter yang telah dirumuskan oleh UNESCO
yang dikenal dengan Living Values Education (LVE). LVE merupakan pendekatan
dalam pendidikan karakter yang lebih menekankan pada pentingnya menghidupkan
nilai-nilai positif dalam diri manusia. Hal ini bertolak pada Piagam PBB yang
menegaskan pentingnya mengembalikan jati diri manusia yang ideal. Hal ini dapat
dimulai melalui praktek pendidikan. LVE menawarkan panduan dan prinsip umum
tentang bagaimana cara menghidupkan nilai dalam diri setiap individu.
Untuk menuju ke sana, peran guru manjadi sangat strategis, sebab dia menjadi
model bagi peserta didik. Secara rinci, materi yang disampaikan oleh narasumber
mengenai Urgensi nilai dalam kehidupan, penerapan pendidikan karakter, kualitas
jiwa dan kebiasaan positif, LVE sebagai pendekatan dalam pendidikan karakter
dan Pengembangan Nilai-nilai kehidupan.
Untuk mengoptimalkan kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini, narasumber memodifikasi dengan memberikan pengalaman belajar kepada peserta melalui berbagai aktifitas pembelajaran (learning by doing). Hal ini dimaksudkan agar para peserta dapat menerapkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehar-hari.
Untuk mengoptimalkan kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini, narasumber memodifikasi dengan memberikan pengalaman belajar kepada peserta melalui berbagai aktifitas pembelajaran (learning by doing). Hal ini dimaksudkan agar para peserta dapat menerapkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehar-hari.
(siswanto.abinaufal /http://pasca.stainpamekasan.ac.id/index.php/web/detberita/berita/1)
0 Response to "Implementasikan Pendidikan Karakter Dalam K-13 dan KKNI"
Post a Comment