UKT Naik lagi, Mahasiswa Minta Pimpinan Segera imbangi Sarana Prasarana Kampus
![]() |
Drastis : Nominal UKT untuk Mahasiswa Baru |
Sebelumnya,
UKT untuk Mahasiswa angkatan 2018 UKT I
400.000, UKT ll 1.200.000, UKT lll 1.400.000.
dan kini, UKT I
400.000 UKT ll 1.300.000 UKT III
1.400.000-1.700.000, UKT IV 1.700.000 - 1.900.000.
Kenaikan
drastis ini mendapat keluhan langsung dari beberapa mahasiswa.
Aminatus
Zahroh (TIPS/5) selaku mahasiswa angkatan
2017
membeberkan, tentu
merasa kasihan kepada mahasiswa baru tahun ini, karena UKT yang semakin
melonjak tentu menambah beban keluarganya. "Saya persemester 1 juta saja
sudah mengeluh, apalagi mereka. Kasihan mahasiswa baru yang dari keluarga ekonomi kurang mampu jika harus
menanggung pembayaran UKT yang tinggi," responnya
ketika diwawancara reporter LPM Activita. Rabu (03/07/19).
Lebih
lanjut ia memaparkan, sampai tahun kemarin penentuan UKT untuk mahasiswa baru
masih kurang tepat sasaran, karena ada yang dari keluarga kurang mampu mendapat
UKT tertinggi begitu pun
sebaliknya. "Saya harap tahun ini pimpinan dapat meminimalisir kejadian
tersebut, apalagi sekarang UKT semakin tinggi," harap matus, mahasiswi
semester 5 tersebut.
Selaras
dengan itu, Moh. Ali Soffan (TIPS/3) memaparkan, sebenarnya tidak ada masalah
dengan kenaikan UKT di IAIN Madura, karena kebutuhan sekelas IAIN tentu tidak
sama dengan sekelas STAIN. "Yang menjadi masalah adalah penentuan UKT pada
mahasiswa baru yang kurang tepat sasaran dan saya harap hal tersebut bisa
diatasi," tegas Soffan, sapaan akrabnya.
Soffan
juga menuturkan, dengan UKT yang sedemikian rupa, pimpinan diharapkan bisa
memperbaiki sarana dan prasarana yang kurang berfungsi seperti AC dan proyektor
yang mati di beberapa ruangan. "Perbaikan sarana dan prasarana di masing-masing ruangan supaya
mahasiswa baru tidak kecewa dengan fasilitas di IAIN Madura," ungkap
mahasiswa Program Studi
(Prodi) Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) tersebut.
Misbahul
Munir (AS/5)
juga angkat bicara. Pasalnya, menurut ia tiap tahun kampus melakukan kenaikan
UKT. Tapi sarana tetap tidak ada perkembangan. "Seperti halnya Di kantor
Ormawa (Organisasi Mahasiswa: red)
dulu itu ada Wi-fi,
di masing-masing gedung
Wi-fi dulu lancar,
tapi akhir-akhir ini sangat minim. Masak sekelas IAIN tetap serasa STAIN (Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri: red)," tegasnya.
Mahasiswa
asal Kadur tersebut berharap, pimpinan bisa menyeimbangkan kenaikan UKT dengan
ketersediaan sarana dan prasarana kampus IAIN Madura yang lebih memadai.
“Minimal kerusakan fasilitas di setiap ruangan kuliah diperbaiki,” harap Rahul,
sapaan akrabnya.
Keluhan
ini mendapat tanggapan langsung dari Wakil Rektor (Warek) II IAIN Madura, Mohammad Zahid. Ia
menjelaskan, dengan ketersediaan anggaran yang semakin baik akan dapat
mewujudkan peningkatan layanan dan sarana prasarana di IAIN Madura.
"Pengembangan kualitas output akan semakin baik pula," ungkapnya.
Ia
juga menambahkan, banyaknya sarana prasarana yang kurang berfungsi juga
disebabkan oleh anggaran perbaikan tidak cukup untuk mengcover semua kebutuhan.
Sementara beban lain semakin bertambah. "Masih ada yang lebih
diprioritaskan, seperti perluasan lahan, penambahan ruang kuliah, dan
lain-lain. Mudah-mudahan masih bisa teratasi dengan baik," harap Warek II IAIN Madura.
Mengenai
penentuan UKT yang masih kurang tepat sasaran, Mohammad Zahid juga memaparkan, hal
itu sudah berusaha diatasi dengan baik sesuai dengan data yang disetor via
online. "Kami sudah berusaha, semua tergantung data input dari calon mahasiswa
baru," pungkasnya. (TRI)
Payah payah.. Bagai mana nanti klo jadi uin
ReplyDeleteBongkar
ReplyDeleteSemoga kampus IAIN Madura kedepannya lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan tentunya sarana dan prasarana harus memadai sesuai keluhan yg menjadi kebutuhan mahasiswa,
ReplyDelete#tetap kawal kedepannya
May hope IAIN MADURA be better than before.
ReplyDeleteBukannya untuk perluasan lahan dan penambahan ruang itu ada dana tersendiri? (Maksudnya bukan mengambil dari UKT)
ReplyDelete