Pasca Gelar Harlah, HIMA TBIN Dinilai Mengotori Lingkungan Kampus
![]() |
Berserakan, sisa-sisa demo karya yang digelar oleh mahasiswa jurusan TBIN. |
Kegiatan itu sukses digelar selama lima hari, mulai dari tanggal 26 Februari sampai 02 Maret kemarin.
Ironisnya, hingga berita ini dirilis, mahasiswa jurusan TBIN belum membersihkan sisa-sisa karyanya. Seperti yang ada di belakang gedung Rektorat, sebelah utara gedung Multi Center, depan gedung C, depan bilingual dan sebalah perpustakaan dinilai sangat mengotori pemandangan kampus IAIN Madura.
![]() |
Foto, LPM Activita. |
"Jadi sangat elegan sekali jika kita bicara-bicara nuansa kampung. Oleh sebab itu kita mengembalikan mindset teman-teman," Jelas pria kelahiran Sumenep itu, Selasa (05/03/2019).
Mahasiswa semester 6 ini juga menambahkan, dengan digelarnya kegiatan tersebut bisa mengingatkan kembali tujuan mahasiswa di perguruan tinggi. Yaitu setelah sukses di kampus maka jangan sampai lupa jalan menuju rumah dan mengakui jati dirinya sendiri.
![]() |
Foto, LPM Activita. |
Senada dengan Jazuli, Laila yang juga mahasiswa TBIN membeberkan bahwa dilaksanakannya kegiatan itu untuk mengingatkan kita pada kehidupan jaman dahulu.
"Acara ini memiliki tema Madura sepuluh tahun yang lalu," ujarnya.
Selain acara itu mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Tidak sedikit juga mahasiswa di luar TBIN menilai acara tersebut kurang baik karena kurangnya tanggung jawab dari penyelenggara.
"Acara itu memang baik, tapi setidaknya setelah acara selesai harus dibersihkan. Jangan meninggalkan bekas-bekas yang terlihat mengkotori lingkungan kampus, apa lagi sisa-sisa sampah itu dibelakang rektorat, area taman kampus dan lain sebagainya." ucap salah satu mahasiswa yang tidak mau disebutkan namanya.
Sementara itu, Fitriatul Laili mahasiswi jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) mengatakan bahwa setiap ormawa yang menggelar acara seharusnya tidak melupakan sampah-sampahnya.
"Ini kan acara mereka, kalau menurut saya setidaknya itu dibersihkan karena adanya itu bisa mengganggu pemandangan di beberapa area sekitar kampus." Ujar mahasiswi yang sering disapa Tria itu.
Senada dengan Tria, salah satu mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) juga menyatakan, hal itu sangat miris ketika acara sudah selesai tetapi kesadaran diri untuk bertanggung jawab sangat minim.
"Seharusnya tidak hanya semangat di awal, melaikan setelah acara selesai harus tetap semangat untuk berbondong-bondong dalam mengembalikan alat-alat tersebut ke tempatnya. Tidak lain agar kampus kita bisa terjaga dari pandangan yang tak sejuk dilihat," ungkap Fatimatuz Zahroh pada wartawan Activita.
Menanggapi hal itu, Ach. Jazuli manjelaskan, pihaknya sudah mengomando seluruh mahasiswa TBIN untuk mengatasi hal tersebut. Namun karena posisi karya terlalu banyak sehingga memperlambat proses pembersihan.
"Sebenarnya itu sudah dibersihkan dan memang ada sebagian titik belum dibereskan, tapi teman-teman udah jalan," jelasnya. (Khls, Wsq).
Bahasnya kurang baik "mengkotori"... Seharusnya " mengotori"
BalasHapusTdak sinkron isi berita samajudulnya. alangkah lebih baik menyajikan konten berita yag mendidik. Mengkritik sangat baik. Tetapi penulisan diperhatikan betul.
BalasHapusMantap
BalasHapusBerita bagus
Good Job LPM