Prodi MPI Adakan Pameran Batik Madura
Sumringah: Panitia pelaksana saat memberikan kenang-kenagan berupa batik kepada dosen pengampu Manajemen Event (dua dari kanan) |
STAIN Pamekasan- Dalam
rangka menumbuhkan cinta dan minat
mahasiswa maupun pemuda pada budaya
batik, salah satu kelas (Kelas C) yang ada di program studi Manajemen
Pendidikan Islam (MPI) menggelar pameran batik Madura. Pameran tersebut ditempatkan di taman kampus tepatnya di depan gedung D STAIN Pamekasan. Selain untuk meningkatkan kecintaan mahasiswa pada budaya Madura, acara
ini merupakan pemenuhan tugas dari mata kuliah Manajemen Event. Acara dengan tema
“Budaya Batik di kalangan Pemuda
dan Mahasiswa” ini berlangsung mulai dari pukul
09.00 hingga 10.30 wib pada Senin (14/11) lalu.
Rusdiana
Navia selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Eventt mengatakan,
pengampu memang ditugaskan untuk bisa menciptakan Event-event di kalangan mahasiswa. Dengan tujuan untuk mahasiswa bereksplorasi
dan mengasah potensi yang dimiliki. Dalam event di sini, tambah dosen asal
Sumenep itu, ada
tiga ranah dalam kegiatan event yang digelar dalam setiap tatap
muka. Hal itu meliputi:
Kuliner, Olahraga dan Budaya.
“Untuk basic pendidikan saya rasa tidak harus semuanya berbicara tentang
masalah pendidikan, kuliner juga harus kita ketahui agar mana makanan yang
sehat dan baik untuk anak-anak kita dan anak didik kita. Jadi tidak selamanya
mereka yang berpendidikan harus terjun ke yang basicnya pendidikan juga. Namun
bisnis juga harus menguasai, jadi Manaement Pendidikan itu bukan berarti harus
membahas tentang pendidikan, akan tetapi juga bisa membahas tentang masalah
kuliner, olahraga dan budaya,” pungkasnya. (14/11/16)
Fatiha
(MPI/5) selaku kordinator acara Event Of
Manejemen tersebut mengatakan,
diangkatnya tema “Budaya Batik di Kalangan
Pemuda dan mahasiswa” itu, karena pihaknya ingin
menumbuhkan cinta batik dan memamerkan kepada mahasiswa
bahwa batik ini adalah budaya kita, budaya Madura. “Jadi
jangan sampai budaya batik ini luntur,
generasi selanjutnya harus menjaga, menyayangi, mencintai dan melestarikan
budaya batik yang ada di Pamekasan khususnya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, tujuan diadakannya pameran tersebut agar pemuda
dan mahasiswa biasa melihat betapa
sulitnya dalam membuat batik itu sendiri bahkan dalam memperoleh batik yang
bagus itu sangat sulit. Maka dengan diadakannya pameran ini, harap Fatiha, bisa
memberikan nasihat bagaimana mereka (mahasiswa dan pemuda) menghargai batik itu
sendiri dan tidak meremehkan budaya batik.
“Kain batik ada tiga tingkatan, kain katun, primis dan
kain sutra. Namun dalam membedakan harga dan kualitas dari tiga kain ini adalah
dari benangnya. Benang semakin kecil itu semakin bagus semakin mahal dan semakin
bagus pula kualitasnya. Jika benang itu agak tebal itu murah, dan desain batik
itu juga sangat menambah daya tarik masarakat dalam memilih batik. Alat yang
digunakan untuk membatik ialah, kain putih, malan, canting, kompor dan wajan
kecil,” tambahnya.
Abdul Muis (MPI/5) sekaligus salah satu peserta pameran mengatakan, dia sangat senang dengan
diadakannya pameran batik yang diadakan oleh Prodi MPI tersebut.
Karena dirinya bisa tahu bagaimana cara memilih batik yang baik
dan bagus khususnya di Pamekasan itu sendiri. Karena pada dasarnya, lanjut Muis, batik yang dipamerkan di acara
ini di datangkan dari Desa Kalampar Kec. Proppo.
“Dan Alhamdulillah
acara ini mendapat respon yang sangat baik dari temen-temen mahasiswa, diman
yang sebelumnya saya tidak tau bagaimana cara membuat batik dan bagaimana cara
memilih kain yang bagus dan berkualitas dan mempunyai daya jual yang mahal,
dengan adanya acara ini saya dan temen-temen jadi tahu,” ujarnya bersyukur. (Samhari)
0 Response to "Prodi MPI Adakan Pameran Batik Madura"
Post a comment