Pengorbanan Ibu Pengasuh
*Ulfatul
Hasanah
Di
suatu pagi hari di saat matahari terbit, ada seorang anak sedang menangis
histeris dan berteriak. Sebut saja namanya Dita. Sudah kebiasaannya setiap
bangun tidur dia selalu menangis kepada ibunya. Dia tinggal berdua dengan
ibunya di sebuah rumah yang tidak terlalu berkecukupan. Ibu Ida ini adalah
seorang wanita janda yang ditinggal meninggal oleh suaminya. Beliau berusaha
mencari nafkah sendiri bagi keberlangsungan hidupnya dan anaknya.
Di
saat anaknya menangis beliau segera menghampirinya, dan berkata “Ada apa
sayang?, tenang sayang ibu ada di sini, ayo bangun sekarang kamu harus mandi,
kamu harus sekolah sekarang”. “Tidak...tidak mau, ibu.” Sahut Ida sambil
menangis histeris. “Ibu keluar sana, aku tidak mau Ibu ada di sini, Ibu bukan
Ibu kandungku Ibuku tidak ada, entah siapa ibu kandungku aku tak tahu,” sahut Dita
lagi. Namun, meski diteriakkan oleh anaknya seperti itu Ibu Ida tetap sabar dan
menerima dengan keadaannya yang seperti itu.
Ibu
Ida adalah Ibu pengasuh Dita, Ibu Ida menemukan seorang bayi di depan pintunya.
Beliau mengasuhnya dengan penuh kasih sayang, tetapi anak yang diasuhnya itu
sangat keras kepala setelah dia mengetahui bahwa dirinya bukan anak kandung
dari Ibu Ida. “Anakku, maafkan ibumu ini, meski dirimu bukan anak kandungku
tetapi kasih sayangku selalu ada untukmu anakku” sahut Ibu Ida. “Tidak..Ibu
jahat, karena ibu dari dulu tidak pernah mengatakan dari dulu padaku sampai aku
sebesar ini sampai aku baru mendengarnya sekarang,” Dita sambil menangis.
Selang
beberapa detik, Dita pun berkata lagi “Sampai akhirnya aku menemukan surat
kecil ini dari orang tua kandungku yang telah tega membuangku. Ibu Ida pun
kehabisan kata untuk menjawabnya, lalu mereka menangis berdua dan menyesali
semuanya.
Namun, pada keesokan harinya Ida pergi ke
sekolah, dia masih duduk di bangku SD kelas 6. Dia pun juga termasuk salah satu
anak yang paling pintar di sekolahnya, dia adalah seorang anak yang cerdas. Dan
karena kepintarannya akhirnya kepala sekolah mengirimkan dirinya di sebuah
perlombaan Internasional yang diselenggarakan di Amerika. Tanpa berfikir
panjang Dita pun langsung menyetujui hal tersebut yang akan diselenggarakan 3
hari lagi.
Setelah sepulang dari sekolahnya Dita pun giat
dalam hal belajar, sampai dia lupa makan tetapi ibu Ida tetap menyiapkan makan
untuk anak kesayangannya tersebut, Ibu Ida tak ingin mengganggu anaknya
tersebut yang sedang asyik sekali belajarnya. Keesokan harinya tiba di saat dia
harus berangkat karena perlombaan itu diselenggarakan besoknya lagi, kepala
sekolah menyuruhnya cepat berangkat supaya nanti ada waktu istirahat untuknya.
Namun pada akhirnya Dita berangkat dan dia
pamit kepada Ibu Ida dengan perasaan acuh tak acuh. “Aku berangkat, ikut
perlombaan di Amerika.” ucap Dita. “Dengan siapa kamu sayang?” tanya Ibu Ida. “Udah,
ibu tidak perlu bertanya lagi” jawab Dita. “Tapi anakku, baiklah hati-hati di
jalan, do’a Ibu selalu menyertaimu sayang” ucap Ibu Ida sambil menangis. “Do’a Ibu
tidak ada gunanya untukku,” jawab Dita sambil berlari ke depan jalan raya dan
tiba-tiba mobil pun datang dan langsung menabraknya, Ibu Ida pun langsung
berlari menghampiri anaknya tersebut dan menangis menjerit.
Para tetangga pun segera menghampirinya dan
langsung membawanya ke rumah sakit. Mobil yang menabraknya itu pun lari.
Setelah diperiksa ternyata dokter mengatakan bahwa Dita masih hidup meski
kehilangan banyak darah tetapi matanya tidak bisa melihat seperti dulu (buta).
Karena kasih sayang Ibu Ida sangatlah besar untuk Dita, Ibu Ida tidak ingin Dita
sakit dan menderita, akhirnya Ibu Ida mendonorkan kedua matanya untuk anaknya.
Setelah menjalani operasi tersebut Dita pun
mulai sembuh dan dia pun tersadar bahwa kenyataannya pengorbanan seorang Ibu
itu tidak ada batasnya untuk anaknya, meskipun bukan ibu kandung sekalipun.
0 Response to "Pengorbanan Ibu Pengasuh"
Posting Komentar